Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Kim Su-Jin yang baru saja ditinggal oleh pria yg dicintainya. Dia menunggu begitu lama di stasiun kereta tempat mereka janji bertemu, namun pria itu tak kunjung datang. Akhirnya ia harus pulang dengan rasa malu untuk bertemu kembali dengan keluarganya. Ayahnya marah besar, karena pria yg dicintainya itu sebenarnya telah menikah. Namun, pria itu lebih memilih kembali kepada istrinya. Dengan kata lain, si Sujin sebenarnya membuat malu keluarga karena telah menggoda suami orang.
Di tengah perjalanan pulang, ia masuk ke salah satu swalayan dan membeli minuman kaleng, namun saat ia telah pergi ia sadar kalo ia justru meninggalkan toko tanpa minuman yg ia beli tadi. Baliklah ia ke toko itu. Namun di pintu toko, ia berpapasan dengan seorang pria yg membawa minuman kaleng yang sama. Mengira itu miliknya, ia merebut minuman itu dr pria tsb dan langsung menenggak habis isi minuman itu dan pergi begitu saja. Pria itu terheran-heran melihat tingkah si Sujin.
Waktu pun berlalu. Ayah Sujin telah memaafkan Sujin ttg masalahnya yang dulu. Sekarang, ia sdg belajar untuk memulai hidup baru kembali. Suatu hari, ia dibawa ayahnya ke tempat konstruksi bangunan. Di sana, ia melihat sekilas pria yang dulu bertemu dengannya di swalayan, namun tidak begitu yakin.
Suatu ketika, gedung milik rekan Sujin bekerja rusak, karena ayah Sujin bekerja di tempat konstruksi, maka Sujin menawarkan bantuan. Ia minta tolong pada ayahnya, dan ayahnya pun mengirimkan salah satu pekerjanya. Orang yang datang ternyata adalah orang yang dulu berpapasan dengan Sujin. Namanya Choi Chul-Soo.
Ternyata pria itu masih mengingatnya, bahkan ia membalas perlakuan Sujin yang dulu merebut minumannya dan menenggak sampai habis. Saat pulang, tas Sujin dicopet seorang pria bermotor. Chulsoo pun menolong sampai2 mengorbankan pintu mobilnya sendiri. Sujin pun diantar pulang dengan mobil yang sangat-tidak-biasa. Hahah
Seiring berjalannya waktu, Sujin mulai jatuh cinta pada Chulsoo yang dingin. Saat mereka sedang minum arak di pinggir jalan, Chulsoo berkata, "Kalau kau minum itu, kita jadian" (saat itu Sujin tengah menuang arak ke gelas araknya. Sujin pun bertanya kembali "Kalau tidak?" Kata Chulsoo:"Kita tak saling kenal. Sampai mati." Dan Sujin pun menenggak smpai habis araknya. Jadian deh mereka. >,<
Tapi, akhirnya bukan bahagia sampai disitu. :(
Saat Sujin meminta utk menikah, Chulsoo merasa tidak siap karena ia belum punya penghasilan tetap. Ditambah lagi ayah Sujin yg tidak mengizinkan, dikarenakan alasan yg sama sprti yg Chulsoo pikirkan. Namun, begitu melihat betapa cintanya Chulsoo pada Sujin saat Sujin tiba2 jatuh pingsan di acara makan malam mereka, hati ayah Sujin pun luluh dan membolehkan mereka berdua.
Kemudian, kehidupan pernikahan mereka pun dimulai. Sujin mengetahui ternyata Chulsoo punya trauma dan rasa benci pada ibu yang meninggalkannya. Dan puncak masalah mereka adalah saat Sujin tahu bahwa SUjin menderita Alzhemier dan perlahan2 akan kehilangan seluruh ingatannya.
Ia mulai lupa dimana ia berada, dimana ia menyimpan sesuatu, dimana ia tinggal, jalan menuju rumahnya, salah memberikan bekal utk Chulsoo, bahkan hingga namanya sendiri ia tidak ingat. :(
Yang paling membuat gw suka sama film ini sih pas ngeliat besarnya cinta Chulsoo utk Sujin. Hiks.. Saat Sujin sudah mulai lupa perlahan, mantan pacarnya yang dulu, Young-Min, kembali datang di kehidupan Sujin dan meminta untuk balikan. Suatu hari, mantan pacar dtg ke rumah mereka dan Sujin yang sudah lupa ingatan malah mengira org itu suaminya. Parahnya lagi, Chulsoo memergoki mereka. Sujin yang kemudian kembali ingatannya, lari menangis karena tahu ia telah dengan tidak sengaja menyakiti hati Chulsoo. Kemudian, ia memutuskan untuk pergi dari hidup Chulsoo. Ia ingin menghapus semua kenangan ttg dirinya agar Chulsoo tidak sedih saat Sujin akan benar2 pergi meninggalkannya.
Sujin menulis surat utk Chulsoo...
"Maaf. Maafkan aku. Aku tak pernah bermaksud untuk menyakitimu. Ya Tuhan. Apa yang telah ku perbuat? Kau menangis? Aku tak mau melihatmu menangis atau menderita. ngin membuatmu bahagia. Tapi aku hanya membuatmu menderita. Chulsoo, Chulsoo cintaku. Jangan salah paham. Aku hanya cinta padamu. Hanya kau yang ada di hatiku. Aku hanya ingat dirimu. Sungguh betapa inginnya kutunjukkan isi hatiku padamu. Apa mungkin masih bisa ku lakukan itu saat ingatanku masih ada? Oh, jantungku berdebar. Aku, Kim Su Jin, hanya mencintai Choi Chul Soo. Aku tak ingin melupakan itu. Seharusnya tidak ku lupakan. Tahukah kau itu? Kau bisa merasakan hatiku? Aku takut kehilangan ingatanku lagi sebelum kukatakan padamu semuanya. Aku harus bilang. Aku mencintaimu. Dan aku minta maaf.
Aku bertemu denganmu sebab aku pelupa. Aku meninggalkanmu sebab aku pelupa. Kau hal terindah yang pernah terjadi padaku. Betapa bersyukurnya aku pada Tuhan yang telah mengirimmu padaku. Aku tak harus mengingatmu. Kau adalah bagian dariku. Senyumku, tawaku dan bauku sama sepertimu. Aku mungkin melupakanmu, tapi aku tak bisa mengusirmu dari diriku. Kau tak pernah katakan padaku kalau kau mencintaiku. Tapi aku tahu jauh di lubuk hatiku bahwa kau mencintaiku. Maafkan aku karena meninggalkanmu. Kumohon. Untuk terakhir kalinya aku minta tolong. Tolong tengok ayahku."
Sedih ya isi suratnya.. :(
bersama surat itu Sujin mengajukan gugatan cerai utk Chulsoo. Chulsoo sangat sedih namun ia bertekad untuk terus mencari Sujin dimana pun Sujin sembunyi.
Waktu pun berlalu. Chulsoo tetap belum menemukan Sujin. Namun suatu hari datang surat ditujukan utk Chulsoo. Ia langsung tahu bahwa itu surat dari Sujin.
"Sungguh aneh, aku ingat segalanya hari ini. Tempat latihan memukul, toko itu,.. semuanya! Ini tak akan terjadi lagi. Jadi kutulis saat aku masih mengingatnya. Gunung tertinggi di korea adalah Gunung Baekdu, 2744meters. Coca cola yang kucuri darimu harganya 70 sen. Aku baik-baik saja. Gunung tertinggi kedua adalah Gunung Halla, 1950meters. Benar, kan? Kau tak perlu mengkhawatirkan aku lagi. Sinterklas datang pada tanggal 25 Desember. Hebat, kan? Kau bisa lupakan aku sekarang agar kita impas. Carilah penggantiku dan berbahagialah. Jangan suka marah. Itu tak baik. Kau mungkin tak mengetahuinya tapi kau seorang suami yang baik. Aku tahu itu pasti karena aku dulu isterimu. Jangan coba mencariku, Chulsoo. Selamat tinggal."Finally, Chulsoo menemukan rumah sakit dimana Sujin bersembunyi. terletak di desa yang jauh dari kota. Saat Chulsoo menemukannya kembali, ia sedang melukis di balkon. Lukisannya, adalah gambar Chulsoo. Entah bagaimana, ia bisa melukis wajah itu walaupun tidak tahu siapa yang dilukisnya. Saat bertemu pun, Sujin jg ttap tidak mengenali CHulsoo. Chulsoo pun membawanya keluar dari rumah sakit ditemani suster yang menjaganya. Mereka pergi ke swalayan tempat Sujin dan Chulsoo pertama kali bertemu. Di sana telah ada Chulsoo, dokter ahli Alzhemier yg dulu membantunya konsultasi, guru tua yang sangat dihormati Chulsoo dan mengajarkan Chulsoo utk mnjadi arsitek dan ahli konstruksi, ibu CHulsoo yg akhirnya bebas dr penjara dan berbaikan dgn Chulsoo berkat Sujin, ibu Sujin, ayah, dan adik Sujin yang juga begitu rindu dengan Sujin karena Sujin pergi tanpa jejak. Saat melihat mereka semua, ingatan Sujin kembali lagi. Ia berbalik dan bertanya pada Chulsoo, "apa kita di surga". Chulsoo pun menjawab, "Ya." Ia membawa Sujin pergi naik mobil. Sambil menyetir, ia menoleh pada Sujin, dan mengatakan "
Saranghae" pada Sujin untuk yang pertama kalinya. :)
Mobil pun terus melaju. Dengan sujin yang memeluk dan bersandar pada Chulsoo.
Ada satu kalimat yang selalu Sujin ungkapkan untuk Chulsoo yang keras hati membenci ibunya,
"Memaafkan adalah memberi ruang untuk rasa benci." Sujin baik ya.. :)
Here i got the pics for you guys..
See ya in the next post .,
Annyong!!